Inspirasi.com - Mengapa Supermen harus memakai kacamata ketika tampil sebagai ubah ego'nya, Clark Kent? Tidak cukupkah ia menyisir rambutnya menjadi klimis? Mengapa ia tidak memakai kumis palsu saja? Kenapa pula, dengan memakai kacamata itu, Clark Kent lalu belagak menjadi pria yang pemalu, kikuk, kurang pergaulan atau kuper, dan lain sebagainya? Namun, selama ini kita sering melihat bahwa orang yang berkacamata sering kali dikaitkan dengan sifat-sifat semacam itu.
Lihat Ugly Betty atau filim-filim lainya yang mengetengahkan toko remaja putri pintar tapi kuper dan selalu digambarkan berkacamata, dan mereka selalu jadi bahan ejekan teman-teman prianya? Mereka baru menjadi perhatian ketika berhasil me'makever dirinya menjadi cantik, dan tanpa kacamata tentunya. Namun hal ini tentu patut dipertanyakan? bagai mana sih persepsi kita mengenai orang-orang yang berkacamata? Bagai mana kacamata menyatakan sesuatu mengenai kepribadian seseorang? Ternyata, para penelitian punya banyak cerita mengenai hal tersebut.
Berkacamata Berarti Kutu Buku
Menurut studi yang digelar oleh Centre for Eye Research di University of Melbourne, di tahun 2008, tidak ada korelasi antara pengguna kacamata dan sifat-sifat seperti kutu buku atau kuper. Dalam penelitian mengamati kepribadian orang-orang kembar selam empat tahun dan mengukur seberapa terbuka, ekstrover, Namun, ada sedikit koneksi antara mata minus atau sikap terbuka dan ramah. Kemungkinan, mengenakan kacamata tidak berarti kutu buku, atau bahkan pemakainya terbukti lebih easy going dan lebih ramah.
Berkacamata Bikin Orang Telihat Lebih Cerdas
Berkacamata memang tak secara langsung menciptakan seseorang yang introver, tetapi tampaknya memberi kesan orang yang lebih cerdas. Dengan sebuah survai yang digelar pada tahun 2009 oleh Essilor of Amerika, yang membuat lensa kacamata, ia menanyai pendapaat kepada lebih dari 3.500 orang Amerika tentang orang berkacamata. Hasilnya, sebanyak 45 presen mengakui bahwa kacamata membuat orang telihat lebih cerdas dan 75 persen menilai orang berkacamata umumnya berkerja sebagai petugas perpustakaan! Guru menempati posisi kedua sebagai profesi yang dikaitkan dengan kacamata 71 presen.
Berkacamata Bikin Tampang Jadi Tidak Menarik
Dalam sebuah studi lainnya menyatakan bahwa orang-orang berkacamata merupakan kurang menarik dan kurang percaya diri. Setudi yang ditrbitkan di Optometry and Vision Science ini memilih sebuah sekelompok anak-anak usia 7 sampai 12 tahun yang bermata minus dan meminta mereka mengunakan kacamata atau lensa kontak. Setelah tiga tahun, anak-anak yang memakai atletiknya, dan bagaimana teman-teman menanggapi mereka. Namun, anak-anak perempuan dilaporkan mengalami perbaikan keyakinan diri yang sangat dramantis.
Stereotipe Si Berkacamata
Kesimpulannya, berkacamata memang menandakan tipe kepribadian tertentu, hal itu dimulai sejak usia dini. Sedih juga ya kalau dengan memakai kacamata anak-anak bisa memengaruhi penilaian orang lain terhadap dari mereka. Meskipun berkacamata bisa memperjelas penglihatan seseorang, hal itu tidak bisa memberikan pedangan yang akurat mengenai kepribadian seseorang.
Yang lebih sedih lagi, banyak remaja perempuan merasa makin tidak nyaman dengan kacamatanya, ketimbangan remaja laki-laki. Studi yang mempelajari tentang relasi pria atau wanita ternyata lebih peduli mengenai bagaiman pandangan tentang perempuan yang memakai kacamata. Namun hal ini menyiratkan bahwa stereotipe mengenai pemakai kacamata tidak berlaku untuk semua gender.
Lepas dari masalah gender, berkacamata sebenarnya tidak membuat kita lebih cerdas atau kurang menarik seperti anggapan masyarakat. Maupun salabritis seperti Tina Fey dan Lisa Loeb berhasilmengubah pandangan bahwa berkacamata pun bisa membuat seseorang terlihat ''stylish dan seksi''.
Posting Komentar