INSPIRASI - Di luar angkasa menyimpan banyak sekali hal yang tidak terduga. Bahkan dari apa yang telah diselidiki penelitian sampai sekarang. Mungkina baru sekian persen dari total misteri yang belum terpecahkan. Namun di luar angkasa adalah sebuah wilayah tidak terhingga yang menjadi bukti kehebatan Sang Pencipta. Nalar manusia sepandai apa pun kadang tidak mampu menyamai kehebatan alam semesta yang diciptakan dengan tanpa cela.
Ngomong-ngomong masalah nalar. Ternyata ada banyak hal terkait pemahaman manusia terkait luar angkasa yang salah kaprah. Bahkan kesalahan fakta ini telah dipertahankan selama puluhan tahun. Nah, berikut ini ada lima kesalahan fakta terkait di luar anagkasa yang selama ini dipercaya kebenarannya!
1. Ekor Komet Adalah Bukanlah Ekor dari Komet itu Sendiri
Sejak kita sekolah, guru akan mengajarkan banyaknya hal terkait sains. Namun salah satu bagian yang paling menarik adalah materi angkasa. Dalam materi itu kita akan mengenal apa yang namanya komet. Sebuah benda lagit yang meluncur cepat dan memiliki ekor panjang. Dengan ekor ini bercahaya dan selalu menjauhi matahari. Dari sini kita akhirnya percaya jika komet memiliki sebuah ekor.
Namun sesungguhnya apa yang dinamakan dengan ekor itu bukalah sebuah ekor. Melainkan sebuah pendaran cahaya akibat terbakarnya es yang menyelimuti komet debu di angkasa hingga menyebabkan apa yang disebut 'coma'. Apa yang dilihat sebagai sekor sebenarnya hanya sebuah tipuan optik akibat gas dan debu yang bercampur di sekitar komet.
2. Planet Pluto Sebenarnya Berwarna Merah Bukan Putih Karena Dilapisi Es
Sejak awalnya kita menyakini jika Planet Pluto memiliki warna putih. Layaknya Benua Antartika yang putih karena tertutup oleh salju-salju. Planet Pluto adalah sebuah benda lagit yang pernah jadi planet lalu dikeluarkan dan ada wancana dijadikan planet lagi. Namun di tempat ini apa-apa tertutup es hingga dalam bayangan kita planet ini berwarna putih.
Dalam ekspedisi yang dilakukan oleh NASA membuktikan sebuah fakta jika Planet Pluto tidak putih. Warna permukaan benda langit ini bersemu merah. Seperi hasil yang dikirimkan ke bumi. Jdi mulai saat ini kita tidak boleh membayangkan Planet Pluto sebagai wilayah yang putih dan beku. Tetapi tempat berwarna merah yang beku.
3. Panjangnya Waktu di Setiap Planet Tidaklah Penting
Bumi memiliki panjang waktu sekitar 24 jam. Planet lain di tata surya memiliki panjang waktu yang berbeda-beda. Merkurius sebagai planet terkecil memiliki hari yang paling cepat dibandingkan dengan yang lain. Sementara itu, Planet Jupiter memiliki hari yang paling panjang di antara planet lain termasuk bumi. Nah, itulah yang kita pahami selama ini.
Namun faktanya, Jupitar dalam sehari hanya memiliki waktu sekitar 10 jam waktu bumi. Artinya kita tidak akan punya banyak waktu untuk melakukan banyak hal. Selain itu jika kita di Planet Jupiter maka setiap hari akan merasakan apa yang namanya perputuran ekstra cepat. Artinya kita bisa terpental karena rotasi Planet Jupiter lebih cepat dari pada bumi.
4. Semua Hal-Hal di Luar Angkasa Bisa Menjadi Bulan
Bulan adalah sebuah benda lagit yang mengorbit pada Planet tertentu. Bisanya memiliki ukuran yang sangat kecil. Namun bumi bukan satu-satunya yang memiliki planet. Planet Mars, hingga Saturnus pun juga memilikinya. Bahkan jumlahnya lebih dari satu. Dan sekarang coba kita perhatikan salah satu bulan dari Planet Saturnus bernama Ganymede. Bulan ini memiliki ukuran yang jauh besar dari Merkurius.
Artinya Markurius pun bisa dianggap bulan oleh sebuah bulan bernama Ganymede. Artinya benda yang lebih kecil bisa menjadi bulan dari benda yang lain. Begitu seterusnya tidak bisa diubah. Untuk itu perlu ada definisi baru terkait bulan atau satelit yang mengelilingi planet-plamet di tata surya.
5. Tata Surya Lebih Luas dari apa yang Kita Pikirkan Sebelumnya
Sejak SD sekali pun kita selalu menganggap jika tata surya kita di mulai dari matahari hingga planet-planet terluarnya. (Saat ini Pluto dianggap yang palin luar). Akhirnya kita menganggap ujung tata surya adalah Planet Pluto. Padahal ujung dari tata surya ini tidaklah terbatas. Mungkin saat ilmuwan hanya mampu menjangkau Planet Pluto. Namun di kemudian hari bisa jadi ada Planet lain yang lebih jauh dari Planet Pluto.
Untuk itu mulai saat ini kita harus membuang fakta jika tata surya hanya sampai Planet Pluto. Dalam tata surya jauh lebih luas hingga sebenarnya nalar manusia akan susah menjangkaunya. Namun bukan tidak mungkin di masa depan kita semuia akan menemukan hal-hal baru di tata surya yang super megah ini.
Nah, itulah kesalahan fakta tentang luar angkasa yang kerap dipercaya banyak orang. Semoga setelah membaca ini kita akan lebih banyak tahu hal-hal yang terkait misteri alam semesta yang tidak terbatas.
Posting Komentar